Rabu, 05 Januari 2011

PONDASI

Pondasi merupakan bagian dasar bangunan yang berada didalam tanah dan berfungsi sebagai penahan beban bangunan. Pondasi yang merupakan bagian pokok bangunan harus memiliki konstruksi yang kokoh dan kuat sehingga beban yang di terimanya dapat di alihkan ke tanah. Selain faktor-faktor teknis, faktor ekonomis juga harus di pertimbangkan seperti biaya pembangunan dan pemeliharaannya yang di pengaruhi oleh: galian tanah, volume dan jenis tanah, pengeringan galian, pemancangan, harga bahan, pengangkutan, dan tempat kerja.

Pondasi memiliki beberapa tipe seperti : Pondasi dangkal (Pondasi umpak, pondasi batu bata, Pondasi beton tak bertulang), dan Pondasi dalam (Pondasi Silinder beton/sumuran, dan pondasi tiang). Beban yang bekerja pada pondasi dapat dikategorikan sebagai beban horizontal/beban geser (gaya tekan tanah, gaya angin pada dinding), Beban vertikal/beban tekan dan beban tarik (beban mati dari bangunan, beban hidup dari penghuni, gaya gempa dan gaya angkat air), Momen, dan Torsi.

Sifat fisik dan mekanis tanah dasar dan keadaan air tanah perlu di teliti untuk menentukan sistem dan konstruksi pondasi. Jenis pondasi tergantung pada kondisi tanah dan keadaan lapangan. Pondasi bisa di buat dengan berbagai sistem antara lain:

- Pondasi Langsung (STALL) dari batu atau beton

- Pondasi Foot Plat (Pondasi Telapak)

- Pondasi Sumuran (Silinder Beton)

- Pondasi Merata (Slab Foundation)

- Pondasi Tiang pancang

Keberhasilan bangunan tak lepas dari pondasi yang direncanakan dan diperhitungankan dengan baik. Untuk merencanakan pondasi yang kuat dan sesuai kondisi tanah maka diperlukan jasa perencanaan seperti arsitek ataupun sipil engener. Adapun kriteria pondasi yang baik adalah : penempatan yang tepat dan sesuai, aman dari kelongsoran daya dukung, dan aman dari penurunan akibat beban bangunan diatasnya.

Jenis-jenis Pondasi

Pada pembahasan mengenai pondasi sebelumnya kita mengenal beberapa jenis pondasi yang biasa digunakan. Pondasi bangunan terdiri dari beberapa jenis seperti

1. Pondasi Langsung (STALL)

Pondasi langsung (Stall) termasuk pondasi dangkal yang dipakai pada kondisi tanah baik dengan kedalaman tanah ± 1.5 m. Bahan bangunan yang sering digunakan adalah batu kali, batu gunung,atau beton tumbuk.








2. Pondasi Foot Plat (Telapak)

Pondasi Telapak digunakan untuk kondisi tanah yang stabil dan baik dengan sigma 1.5-2 kg/cm². Bangunan gedung dengan tinggi 2-4 lantai biasanya menggunakan pondasi jenis ini. Bahan yang banyak dipakai untuk podasi telapak adalah beton bertulang. Dimensi pondasi ditentukan dengan perhitungan konstruksi beton bertulang.






3. Pondasi Sumuran

Tanah yang labil dengan sigma <>pur biasanya menggunakan pondasi sumuran.






4. Pondasi Merata (Slab Foundation)

Pondasi merata digunakan pada kondisi tanah sangat lembek (lunak) dan pondasi lantai bawah tanah/bassment suatu bangunan gedung.

a. Pondasi Tiang Pancang

Pondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah-tanah lembek, tanah berawa, dengan kondisi

daya dukung tanah (sigma tanah) kecil, kondisi air tanah tinggi dan tanah keras pada posisi sangat dalam. Bahan untuk pondasi tiang pancang adalah : bambu, kayu besi/kayu ulin, baja, dan beton bertulang.

  • Ponda si Tiang Pancang Kayu

Rumah panggung dan juga rumah-rumah nelayan yang ada dipinggir sungai atau rawa biasanya

menggunakan pondasi pancang kayu untuk menopang beban rumah.












  • Pondasi Tiang Pancang Beton

Pondasi tiang beton digunakan untuk bangunan tinggi (high rise building) dengan pelaksanaan sebagai berikut :

  1. Melakuka n test untuk menentukan kedalaman tanah keras dan klasifikasi panjang tiang pancang sesuai pembebanan yang telah diperhitungkan.
  2. Melakukan pengeboran tanah dengan mesin pengeboran tiang pancang.
  3. Melakukan pemancangan pondasi dengan mesin pondasi tiang pancang.

Pondasitiang pancang beton pada prinsipnya terdiri dari : pondasi tiang pancang beton cor di tempat dan tiang pancang beton sistem pabrikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar